Minggu, 28 Desember 2014

Angkie Yudistia, Tunarungu yang Sering Dihina Saat Kecil Kini Jadi CEO


Jakarta - Wanita penyandang tunarungu, Angkie Yudistia, memiliki kisah hidup yang menginspirasi. Keterbatasan yang ia miliki sebagai seorang difabel tidak membuat dirinya terpuruk. Meskipun saat kecil Angkie sering menjadi bahan ledekan teman-temannya.
Saat berbincang dengan Wolipop usai acara peluncuran bukunya yang kedua dengan judul 'Setinggi Langit' yang dirilis bersama L'Oreal, Angkie bersedia berbagi pengalaman hidupnya. Pengalaman buruk saat remaja yang membentuk pribadinya sampai saat ini.
Wanita 26 tahun itu kehilangan pendengaran sejak usia 10 tahun karena kesalahan obat antibiotik. Hal tersebut tentu membuat Angkie dan kedua orangtuanya shock. Meski demikian, putri pasangan Hadi Sanjoto dan Indiarty Kaharman ini tetap menempuh pendidikan formal di sekolah umum. Sang ibu tidak ingin Angkie bersedih dan menerima pendidikan khusus.
Menempuh pendidikan formal di sekolah umum cukup menjadi tantangan berat buat Angkie. Tak jarang ia mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari teman-temannya. Namun pengalaman tersebut yang membuat wanita kelahiran 5 Juni 1987 itu semakin tegar dan optimis.
"Waktu masih kecil zaman SD atau SMA diledekin ya, sampai SMA juga masih tapi aku tahu kalau gak bermaksud seperti itu, aku sedihnya bukan karena ini (tunarungu) tapi pandangan orang lain ke aku," tutur Angkie ketika bercerita dengan Wolipop beberapa waktu lalu di kantor L'Oreal, Gedung DBS, Kuningan, Jakarta Selatan.
Meskipun sering menjadi bahan ledekan teman-teman, Angkie lantas tidak 'jatuh' dan 'menyerah'. Ia tetap berusaha memberikan yang terbaik demi kedua orangtua yang selalu mendukungnya. Tekad dan kerja keras Angkie membuat wanita yang hobi traveling ini sukses seperti sekarang.
Penulis 'Perempuan Tunarungu Menembus Batas' itu berhasil mendirikan Thisable Enterprise bersama dua orang temannya yang tidak memiliki keterbatasan. Ia menjabat sebagai Chief Executive Officer(CEO) di perusahaan yang fokus pada program sosial itu, terutama mengenai isu difabel. Perusahaan bergerak di bidang publishing atau penerbitan, pendidikan, serta komunikasi. Angkie mendirikan perusahaan tersebut sejak 2011.

TEORI VIKTOR EMIL FRANKL
Viktor Emil Frankl dilahirkan dalam keluarga Yahudi pada tanggal 26 Maret 1905 di Austria dan meninggal dunia pada tanggal 02 September 1997 di Austria. Nilai-nilai dan kepercayaan Yahudi memiliki pengaruh yang kuat terhadap Frankl. Ini pulalah yang membuat Frankl memiliki minat yang besar didalam persolan keagamaan, khususnya dalam konteks makna dari hidup. Dan merupakan seorang tokoh neurology serta psikiatri.
Viktor Emil Frankl merupakan penggagas dari aliran logotherapy, dimana Viktor Frankl dipengaruhi oleh teori Eksistensial. Logotherapy merupakan gabungan dari kata logos yang berarti meaning (makna), yang berarti Logotherapy merupakan terapi yang melampaui makna.
Landasan filosofi dari Viktor Frankl:
1. Fredom of will (kebebasan bersikap dan berkehendak)
Frankl sangat menantang pendekatan-pendekatan psikologi/psikiatri yang menyatakan kondisi manusia dipengaruhi dan ditentukan oleh insting-insting biologis atau konflik masa kanak-kanak atau sesuatu kekuatan dari luar lainnya. Menurut Frankl meskipun kondisi luar tesebut mempengaruhi kehidupan, namun individu bebas memilih reaksi dalam menghadapi kondisi-kondisi tersebut. Manusia memang tidak akan dapat bertahan dan mampu menghilangkan kekuatan-kekuatan luar tersebut, tetapi bebas memilih sikap untuk menghadapi, merepson dang menangani kekuatan tersebut. Manusia harus menghargai kemampuannya dalam mengambil sikap untuk mencapai kondisi yang diinginkannya. Manusia tidak sepenuhnya dikondisikan dan ditentukan oleh lingkungannya, namun dirinyalah yang lebih menentukan apa yang akan dilakukan terhadap berbagai kondisi itu. Dengan kata lain manusialah yang menentukan dirinya sendiri.
2. Will to Meaning (kehendak untuk hidup bermakna)
Kehendak akan arti kehidupan maksudnya kebutuhan manusia untuk terus mencari makna hidup untuk eksistensinya. Semakin individu mampu mengatasi dirinya maka semakin ia mengarah pada suatu tujuan sehingga ia menjadi manusia yang sepenuhnya. Arti yang dicari tersebut memerlukan tanggung jawab pribadi karena tidak seorangpun bisa memberikan pengertian dan menemukan maksud dan makna hidup kita selain diri kita sendiri. Dan itu merupakan tanggung jawab masing-masing pribadi untuk mencari dan menemukannya. Menurut Frankl keinginan untuk hidup yang bermakna ini merupakan motivasi utama yang tedapat pada manusia untuk mencari, menemukan dan memenuhi tujuan dan arti hidupnya.
3. Meaning of Life (makna hidup)
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang selalu berusaha untuk memaknai hidupnya. Pada beberapa orang, pencarian makna hidup bisa berakhir dengan keputusasaan. Tetapi Frankl mengatakan bahwa kondisi tersebut lumrah terjadi di zaman modern ini. Frankl menganggap bahwa makna hidup itu bersifat unik, spesisfik, personal, sehingga masing-masing orang mempunyai makna hidupnya yang khas dan cara penghayatan yang berbeda antara pribadi yang satu dengan yang lainnya.
Sumber makna hidup menurut Viktor Frankl:
1. Nilai  nilai daya cipta; yang menyangkut pemberian kepada dunia, diwujudkan dalam aktivitas yang kreatif dan produktif. Arti diberikan kepada kehidupan melalui tindakan yang menciptakan suatu hasil yang kelihatan atau ide yang tidak kelihatan atau dengan melayani orang  orang lain yang merupakan suatu ungkapan individu.
2. Nilai  nilai pengalaman, menyangkut penerimaan dari dunia, diwujudakan dengan menyerahkan diri kepada keindahan yang ada di alam sekitar atau seni. Menurut Frankl ada kemungkinan memenuhi arti kehidupan dengan mengalami beberapa segi kehidupan secara intensif, walaupun individu tidak melakukan suatu tindakan yang positif. Yang menentukan bukan berapa banyak puncak yang kita capai atau berapa lama seseorang tinggal dalam tingkatan pencapaian tersebut namun intensitas yang kita alami terhadap hal  hal yang kita miliki.
3. Nilai-nilai sikap. Situasi-situasi yang menimbulkan nilai-nilai sikap ialah situasi-siatuasi dimana manusia tak mampu mengubah atau menghindari situasi tersebut. Apabila dihadapkan dalam situasi ini maka satu-satunya cara untuk menyikapinya adalah menerima situasi tersebut. Cara bagaiman manusia menerima situasi tersebut, keberanian dalam menahan penderitaan tersebut, kebijaksanaan yang kita perlihatkan ketika berhadapan dengan bencana marupakan ujian dan ukuran terakhir dari pemenuhan kita sebagai manusia.
Orang-orang yang menemukan arti dalam kehidupan mencapai keadaan transedensi diri, keadaan yang terakhir untuk kepribadian yang sehat. Dalam pandangan Frankl dorongan utama dalam kehidupan adalah bukan diri melainkan arti. Menjadi manusia sepenuhnya berarti mengadakan hubungan dengan seseorang atau orang lain di luar diri sendiri.
PEMBAHASAN (ANALISIS KASUS)
1. Meskipun waktu kecil Angkie sering diejek, tapi ia lantas tidak 'jatuh' dan 'menyerah'. Dengan dukungan yang ia dapat dari keluarganya dan lingkungan sekitarnya. Ia tetap berusaha memberikan yang terbaik demi kedua orangtua yang selalu mendukungnya. Tekad dan kerja keras Angkie membuat wanita yang hobi traveling ini sukses seperti sekarang. Ini sesuai dengan konsep Freedom of Will.
2. Angkie sangat suka menulis karena ia tunarungu. Tidak bisa mendengar membuat ia sulit berkomunikasi sehingga ia suka menulis. Awalnya ia ragu karena ia tidak punya pengetahuan tentang  peneliti. Namun karena kecintaannya menulis, ia punya keyakinan untuk berusaha mencoba dan memberikan yang terbaik.
Setelah mendapatkan bekal dan mencoba, akhirnya ia berhasil mendirikan Thisable Enterprise bersama dua orang temannya yang tidak memiliki keterbatasan. Ia menjabat sebagai Chief Executive Officer(CEO) di perusahaan yang fokus pada program sosial itu, terutama mengenai isu difabel. Perusahaan bergerak di bidang publishing atau penerbitan, pendidikan, serta komunikasi. Angkie mendirikan perusahaan tersebut sejak 2011. Ini sesuai dengan konsep Will to Mean.
3. Karena semangatnya yang tinggi, sekarang Angkie sering di undang untuk mengisi acara seminar dan mengajak anak-anak yang memiliki kondisi sama sepertinya agar tetap semangat dan tidak menyerah dengan keadaan mereka. Ini sesuai dengan konsep Meaning of Life. Dimana makna hidup itu bersifat unik, spesisfik, personal, sehingga masing-masing orang mempunyai makna hidupnya yang khas dan cara penghayatan yang berbeda antara pribadi yang satu dengan yang lainnya.
Sumber makna hidup menurut Viktor Frankl:
1. Nilai  nilai daya cipta; yang menyangkut pemberian kepada dunia, diwujudkan dalam aktivitas yang kreatif dan produktif. Arti diberikan kepada kehidupan melalui tindakan yang menciptakan suatu hasil yang kelihatan atau ide yang tidak kelihatan atau dengan melayani orang  orang lain yang merupakan suatu ungkapan individu.
Semangat dan ketekunan Angkie akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan, buktinya ia dipercaya untuk menulis buku inspiratif yang berisi tentang suka-duka 10 para peneliti yang pernah memenangkan program L'Oreal, UNESCO For Women in Science (FWIS).
2. Nilai  nilai pengalaman, menyangkut penerimaan dari dunia. Menurut Frankl ada kemungkinan memenuhi arti kehidupan dengan mengalami beberapa segi kehidupan secara intensif, walaupun individu tidak melakukan suatu tindakan yang positif.
Ketika menempuh pendidikan formal di sekolah umum cukup menjadi tantangan berat buat Angkie. Tak jarang ia mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari teman-temannya. Namun pengalaman tersebut yang membuatnya semakin tegar dan optimis.
3. Nilai-nilai sikap. Situasi-situasi yang menimbulkan nilai-nilai sikap ialah situasi-siatuasi dimana manusia tak mampu mengubah atau menghindari situasi tersebut. Apabila dihadapkan dalam situasi ini maka satu-satunya cara untuk menyikapinya adalah menerima situasi tersebut.
Walaupun Angkie memiliki kekurangan, tapi ia tetap memiliki mimpi dan ia ingin menggapai mimpi tersebut  sesuai dengan apa yang diharapkannya.  Akhirnya dengan semangat yang tinggi membawa ia ke dalam pintu kesuksesan. Dengan pengalaman yang didapatnya ia dianggap pantas untuk mengisi acara-acara seminar dan mengajak anak-anak yang memiliki kondisi sama sepertinya agar tetap semangat dan tidak menyerah dengan keadaan mereka.

SUMBER: 

Schultz, Duane P. 1994, Theories of Personality. California : Brooks/Cole Publishing Company 
m.detik.com/ wolipop/ read/ 2013/ 12/ 16/ 120327/ 2443042/ 1133/ angkie-yudistia-tunarungu-yang-sering-dihina-saat-kecil-kini-jadi-ceo
psikosun.blogspot.com/ 2013/ 05/ teori-kepribadian-viktor-frankl.html