13113raf.blogspot.com
13037rw.blogspot.com
13105hcl.blogspot.com
13123flp.blogspot.com
Pengalaman pribadi saya yang berkaitan dengan teori Vygotsky
adalah ketika saya berumur 4 tahun saya dibelikan mama puzzle. Awalnya mama memberikan
puzzle bergambarkan buah jeruk utuh. Lalu dengan antusias saya langsung mencoba
untuk menyusun potongan-potongan puzzle tersebut. Ketika mama melihat saya
mengalami kesulitan dalam menyusun puzzle, mama hanya bertanya” Bagian atas
mana sayang?”. Secara tidak langsung mama membantu dalam hal menyusun puzzle
tersebut. Dan dengan sedikit bantuan dari mama saya berhasil menyusunnya dengan
sempurna.
Pada keesokan harinya mama memberikan saya sebuah puzzle dengan gambar yang berbeda. Gambar yang mama berikan kali ini sedikit agak susah dari yang mama berikan sebelumnya. Kali ini mama memberikan puzzle dengan gambar kucing. Sama seperti hari sebelumnya, mama memberikan saya terlebih dahulu gambar seekor kucing utuh dan ketika saya mengalami kesulitan mama tidak langsung membantu saya melainkan memberikan pertanyaan. Dan karena telah terbiasa menyusun puzzle akhirnya saya mampu menyusun puzzle dalam berbagai bentuk.
Pada keesokan harinya mama memberikan saya sebuah puzzle dengan gambar yang berbeda. Gambar yang mama berikan kali ini sedikit agak susah dari yang mama berikan sebelumnya. Kali ini mama memberikan puzzle dengan gambar kucing. Sama seperti hari sebelumnya, mama memberikan saya terlebih dahulu gambar seekor kucing utuh dan ketika saya mengalami kesulitan mama tidak langsung membantu saya melainkan memberikan pertanyaan. Dan karena telah terbiasa menyusun puzzle akhirnya saya mampu menyusun puzzle dalam berbagai bentuk.
Contoh lain adalah ketika saya SMA, ada beberapa orang
teman saya yang kesulitan dalam mengerjakan soal matematika. Saya disuruh oleh
guru untuk menjelaskannya lagi kepada mereka. Setelah saya jelaskan akhirnya
mereka mampu mengerjakan soal tersebut dengan benar.
Sesuai dengan pengalaman saya diatas berarti cara mama
untuk memandu saya menyusun puzzle merupakan teori Vygotsky “ Zone of Proximal Development”.
Zona Perkembangan Proksimal adalah istilah Vygotsky untuk
rangkaian tugas yang terlalu sulit dikuasai anak seorang diri tetapi dapat
diipelajari dengan bantuan dan bimbingan orang dewasa atau anak-anak yang
terlatih. Menurut teori Vygotsky, Zona Perkembangan Proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara
apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan
apakah seorang anak dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang dewasa atau
kerjasama dengan teman sebaya.
Batas bawah dari ZPD adalah tingkat keahlian yang dimiliki anak yang bekerja
secara mandiri. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat
diterima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur. Maksud dari
ZPD adalah menitikberatkan ZPD pada interaksi sosial akan dapat memudahkan
perkembangan anak.
Ketika saya umur
5 tahun mama saya mengajarkan saya cara menulis. Pada awalnya mama mengajarkan
saya cara memegang pensil yang benar, lalu mama memberi contoh cara menulis. Saya
mencoba, tetapi tidak berhasil. Karena mama melihat saya mengalami kesulitan
mama memegang tangan saya dan menuntunnya untuk menulis sesuatu di atas kertas.
Kemudian mama kembali menyuruh saya untuk mencoba menulis seperti cara yang mama
ajarkan. Dan karena sudah terbiasa akhirnya saya bisa menulis sendiri.
Pengalaman
saya diatas merupakan contoh teori Vygotsky
“Scaffolding”.
Scaffolding ialah perubahan tingkat dukungan. Scaffolding
adalah istilah terkait perkembangan kognitif yang digunakan Vygotsky untuk
mendeskripsikan perubahan dukungan selama sesi pembelajaran, dimana orang yang
lebih terampil mengubah bimbingan sesuai tingkat kemampuan anak. Dialog adalah
alat yang penting dalam ZPD. Vygotsky memandang anak-anak kaya konsep tetapi
tidak sistematis, acak, dan spontan. Dalam dialog, konsep-konsep tersebut dapat
dipertemukan dengan bimbingan yang sistematis, logis dan rasional.
Ketika kecil yang pertama kali memperkenalkan saya dengan Bahasa
adalah orangtua dan orang-orang disekitar saya. Awalnya mereka mengajarkan saya
berbicara huruf demi huruf, kata demi kata dan seiring dengan berjalannya waktu
saya mulai berinteraksi dengan orang-orang. Saya berinteraksi dengan Bahasa
yang telah saya pelajari, namun kadang saya berbicara tidak hanya dengan Bahasa,
tetapi dengan diri saya sendiri (inner speech). Ini bisa terjadi ketika saya
merasakan penyesalan karena telah melakukan kesalahan. Misalnya: “ Kenapa tadi saya
melakukan hal itu?”, atau ketika saya senang dan ingin memperoleh sesuatu. Misalnya:
“ Saya pasti bisa”, dan sebagainya. Menurut Vygotsky, ketika kita berbicara
dengan diri kita sendiri dengan menggunakan Bahasa merupakan cara untuk
mengatur perilaku diri kita sendiri.