Dalam pendidikan dikenal istilah Andragogi dan
Pedagogi. Pasti banyak yang bertanya APA sih Andragogi dan Pedagogi itu? Nah kali
ini saya akan menjelaskan sedikit pengertian Andragogi dan Pedagogi, serta
apa-apa saja yang membedakan keduanya.
Saya mulai dengan menjelaskan pengertian keduanya
terlebih dahulu. Pedagogi sendiri berasal
dari bahasa Yunani “paedagogja” yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Sehingga
dapat diperoleh pengertian bahwa pedagogi adalah suatu ilmu dan seni dalam
mengajar anak-anak. Sedangkan andragogi berasal
dari dua kata dalam bahasa Yunani, yakni ‘Andra’ berarti orang dewasa dan
‘Agogos’ berarti memimpin. Andragogi kemudian dirumuskan sebagai "Suatu
seni dan ilmu untuk membantu orang dewasa belajar".
Untuk perbedaannya saya
akan mengaitkannya dengan pengalaman saya sendiri ^_^
PERBEDAAN
PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI
PEDAGOGI
Sebelumnya saya telah
mengatakan bahwa pedagogi itu adalah suatu ilmu dan seni
dalam mengajar anak-anak. Pedagogi ini adalah cara mengajar yang diterapkan
untuk anak-akan dibangku sekolah dasar(SD) sampai SMA. Dalam pedagogi pembelajar disebut siswa atau anak didik, di dalam
androgogi pembelajar disebut warga belajar.
Ketika saya masih dibangku sekolah, saya biasanya
sangat bergantung pada guru. Semua proses belajar biasanya akan diatur oleh
guru. Sehingga anak didik dianggap sebagai botol kosong yang siap diisi air. Murid-murid
juga hanya akan mengerjakan apa yang disuruh oleh gurunya. Misalnya, ketika
saya masih SD saya dan teman-teman hanya akan mengerjakan soal jika guru
tersebut menyuruhnya. Dan biasanya dalam pedagogi kita akan lebih banyak
belajar teori daripada aplikasi. Misalnya, ketika SMP saya belajar fisika mengenai
gerak. Saya hanya diberikan penjelasan tentang teori-teori tersebut tanpa ada
praktek secara langsung. Di dalam pedagogi motivasi datang secara eksternal. Misalnya, ketika masih SD
sebelum pulang biasanya guru akan memberikan pertanyaan. Bagi murid yang
menjawab dengan benar akan diperbolehkan pulang terlebih dahulu. Dengan cara
guru yang seperti itu para murid akan merasa lebih semangat untuk belajar. Selain
itu, dalam pedagogi pembelajaran hanya berfokus pada pengetahuan teknis. Misalnya,
ketika masih SD saya bingung melihat kapal tidak tenggelam ketika berada di
laut! Karena penasaran saya akhirnya bertanya kepada guru. Guru saya mengatakan
bahwa kapal tersebut tidak tenggelam karena massa air laut lebih berat daripada
massa benda (kapal). Dengan penjelasan tersebut ketika saya melihat
sampah-sampah mengapung di laut maka saya tahu itu disebabkan oleh perbedaan
massa air laut dengan benda (sampah). Pengetahuan yang saya dapat hanya sebatas
itu karena saya sendiri belum paham dengan apa yang di katakan massa. Bisa dikatakan
bahwa anak SD juga belum bisa berfikir out the box. Dan biasanya dalam pedagogi
partisipasi murid juga relatif belum dibutuhkan.
ANDRAGOGI
Berbeda dengan pedagogi, andragogi adalah suatu seni dan ilmu untuk membantu
orang dewasa belajar". Andragogi diterapkan di perguruan tinggi.
Berbeda dengan pedagogi, gaya belajar dalam andragogi lebih
independent (tidak bergantung). Warga belajarlah yang mengarahkan dirinya untuk
belajar apa dan bagaimana. Jadi, warga belajar yang bertanggung jawab atas
belajarnya sendiri bukan guru, guru hanya sebatas fasilitator. Begitu pula
dengan evaluasi, warga belajar perlu diberikan peluang yang cukup besar untuk
melakukan evaluasi diri (self-assessment).
Misalnya, saat kuliah sekarang, gaya belajar
yang diberikan lebih bebas tergantung apa yang membuat warga belajar merasa
nyaman. Saat perkuliahan, guru juga tidak hanya menjelaskan/ ceramah, tapi juga
diberikan kesempatan untuk menjelaskan. Dalam andragogi warga belajar juga
diharapkan untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan bukan hanya sekedar
teorits tetapi sudah terpusat pada kehidupan nyata. Misalnya, dalam beberapa
mata kuliah saya dan warga belajar lainnya juga diberikan tugas untuk observasi
langsung ke lapangan.
Semoga bermanfaat ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar